Jumat, 12 Agustus 2011

so real/surreal =kenyataan/ketidaknyataan


Udah malem gini dan gw belum bisa berenti nulis di blog baru yang umurnya baru sehari ini. Yah..gw suka nulis tapi kadang gw suka lupa kalau gw suka nulis. Mungkin sekarang gw lagi gak lupa..mungkin sekarang gw lagi inget dan empat posting dalam satu hari hasilnya. Sekarang gw mau sedikit serius. Gak tau nulis di waktu malem itu auranya jadi pengen yang agak serius. Kayak judul di atas. Judul yang gw ambil dari bukunya Nugroho Nurarifin dengan judul yang sama. Kenyataan/ Ketidaknyataan. Nyata atau tidak nyata. Nyata atau maya. 

Being focus of interested alias jadi pusat perhatian. Rasanya tiap orang walau dia mengingkarinya pasti punya sifat yang satu ini. Lihat aja, akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini berbagai macam komunitas di dunia maya dibentuk. Sebut saja komunitas seperti Friendster, Facebook, Twitter, Tagged, Hello, MySpace de-el-el termasuk situs-situs para blogger. Kalau dipikir-pikir, dari sifat manusia yang selalu ingin jadi pusat perhatian itulah situs-situs ini meraup keuntungannya. Kenapa? Karena dari sifat manusia yang selalu ingin menjadi pusat perhatian itulah timbul keinginan untuk terus mengeksiskan diri, untuk terus diakui keberadaannya.

Banyak cara untuk tetap dianggap “ada” yang tidak hanya sekedar “ada” tapi juga bisa menunjukkan ke orang lain ke”ada”annya itu. Komunitas di dunia maya tidak lagi dimanfaatkan sebagai media komunikasi melainkan telah berubah fungsi menjadi ajang pamer ke”ada”an pribadi, ajang  untuk menunjukkan kemampuan menghias ruang pribadi di dunia maya tersebut sebaik mungkin, sekreatif mungkin, ajang untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa sang pemilik adalah "seseorang". You can be everything there..bisa jadi orang kaya, bisa jadi anak pejabat, bisa jadi orang yang punya banyak pengalaman seru, bisa jadi orang yang punya banyak kesan positif dari orang-orang, dan berbagai kesan lain yang sangat diusahakan ditampilkan dalam ruang 1 layar monitor itu. Nggak semuanya kesan baik memang, banyak juga yang coba menghadirkan dirinya dengan tampilan kesan urakan, tidak pedulian, trouble maker, freak, menyeramkan, unik, de-el-el. Semuanya berusaha agar kesan tersebut bisa ditangkap oleh orang lain. Namun menurut saya, inti semua tindakan itu adalah satu..ingin menjadi pusat perhatian.

Nggak ada yang salah. Sangat manusiawi. Namun, saya rasa tidak perlu berusaha terlalu keras untuk itu semua. Salah seorang di luar sana pernah berkata “don’t ever think what people think about you because they are very busy to think about their self”. Ada benarnya, lihat saja diri kita sendiri. Terkadang kita sudah kehilangan kepedulian kita terhadap orang lain. Kita terlalu asik memikirkan apa pendapat orang tentang diri kita, tapi apa kita tahu bahwa banyak orang di luar sana yang seperti kita. Sibuk memikirkan pendapat kita tentang mereka. Kalau sudah begini, kepada siapa kita meminta perhatian sementara perhatian kita sendiri hanya kita berikan untuk diri sendiri? Dan ternyata kita sangat membutuhkan kepedulian orang lain untuk membuat kita terus merasa “ada”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar