Rabu, 06 Mei 2015

ALTITUDE 3676 TAKHTA MAHAMERU (AZZURA DAYANA)




Pertama kenal buku ini karena direkomendasikan teman.

Di awal, buku ini berhasil memikat saya dengan cara berceritanya yang ringan, hangat, tapi bermuatkan banyak pesan khas penulis-penulis dari FLP. Tapi di tengah-tengah, saya yang awalnya merasa senang dengan taburan beberapa kutipan indah Kahlil Gibran, potongan lirik lagu, dan puisi, mulai merasa agak terganggu karena dirasa too much. Seolah tanpa kutipan itu, ceritanya seperti tidak memiliki kekuatan. 

Setting tempat menjadi nilai plus buku ini, cukup detail, dan membuat saya berpikir kalau penulisnya pastilah sudah mengunjungi semua daerah yang ada di dalam buku.

Mengenai penokohan, karena buku ini memakai banyak sudut pandang, cukup berhasil untuk tidak membuat saya bosan dengan beberapa pengulangan adegan. Walaupun begitu, Faras menurut saya terlalu kepo dan nekat untuk menelusuri keberadaan Ikhsan dengan alasan yang entah mengapa tidak cukup kuat bagi saya. Ikhsan sendiri, walaupun penulis berkali-kali menggambarkan dia sebagai sosok yang jahat, tidak terlalu terlihat begitu. Hanya adegan dia menculik sepupunya itu saja yang lumayan menggambarkan jahatnya Ikhsan.

Secara keseluruhan, terlepas dari hal-hal teknis , buku ini cukup mencerahkan dan menghibur. Bukan buku yang hanya dibaca tanpa meninggalkan kesan apa-apa.

Sumber gambar : https://erlidwievani.wordpress.com/2014/07/05/altitude-3676-tahta-mahameru/

SENJA YANG MENDADAK BISU (LUGINA W.G dkk)



Buku yang diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun Kampus Fiksi yang ke-2 ini, berisikan kumpulan cerpen yang berkarakter lokalitas-inspiratif. Maka tidak heran, jika saya kemudian dibawa berpindah-pindah tempat ke beberapa daerah di Indonesia melalui penggambaran setting, penokohan, dan unsur lokal yang luar biasa apik. 
Cerpen favorit saya, selain Senja Yang Mendadak Bisu adalah Kapurung yang memiliki ending tak terduga. Selain itu, cerpen Otok yang sarat nasihat juga sangat menarik untuk dibaca. Alur maju mundur yg smooth hadir dalam cerpen Moksa. Aaah...intinya semua cerpen dalam buku ini hadir dengan keindahannya masing-masing. Begitu kaya, rapi, dan bermakna