Rabu, 11 Januari 2017

Day #13 "What Is Your Opinion About Your Body and How Comfortable You Are With It?"

Omong-omong 13 adalah angka favorit saya. Ini hari ke-13 dan saya diminta memberi opini tentang tubuh saya dan seberapa nyaman saya hidup bersamanya...hahaha *terjemahan bebas*

Jadi, di usia yang dua hari lagi menginjak 31 tahun, saya menggendut! Dulu, berat badan saya berkisar 48 sekian. Setelah hamil Zahir naik sampai 52 kilogram, tiga bulan setelah melahirkan, turun lagi menjadi 50 kilogram lalu naik lagi dan terus bertahan di angka 52 kilogram. Tinggi badan masih di situ-situ saja. Bola mata hitam. Kulit sawo matang. Rambut ikal dan... eh ini diminta posting tentang apa sih? I have no idea. Hahaha...

Bagi saya bicara soal tubuh, berarti juga bicara soal tanggung jawab. *sok serius* Jadi sudah seharusnya, keinginan untuk menurunkan berat badan, merawat tubuh, dan mempercantik diri didasari oleh rasa tanggung jawab ini. Seperti katanya Jess C Scott, “A fit, healthy body—that is the best fashion statement” 

Gambar dari sini 

Sebagai bidadari manusia biasa, tentu ada keinginan untuk tampil sempurna dan menuai pujian. Tapi setelah lebih dewasa, saya mulai berpikir kalau keinginan untuk itu justru menjadi belenggu. Seolah saya tidak menghargai apa yang saya punya dan menggantikannya dengan mengharap sederet pujian yang tidak pernah kembali ke tubuh saya. Tidak menjadi obat malah mungkin menjadi virus. Sudah seharusnya saya lebih menghargai tubuh saya dengan tidak menjadikannya objek penilaian orang lain. Simpelnya, mengurangi berat badan sebaiknya bukan lagi soal kurus atau sexy tapi soal sehat. Merawat wajah dan tubuh, bukan lagi soal cantik tapi soal bersih.

Kita tidak bisa memilih tubuh mana yang akan menjadi tempat tinggal bagi jiwa. Ibaratnya tempat tinggal, bila memang tidak nyaman, maka bersihkan, rapikan. Tapi, jangan sampai ketidaknyamanan itu muncul dari komentar orang yang hanya melihat 'tempat tinggal' kita dari luar. Ini mirip tetangga yang meminta kita mengganti warna pagar hanya karena dia tidak suka. Sangat menyebalkan. 

Sudah begitu saja.

14 komentar:

  1. Betul sekali, Mbak Anggi. Kalau kita selalu memakai tolok ukur dari luar niscaya kita tidak akan pernah puas dengan tubuh kita sendiri. Tapi, begitu kita menggunakan diri kita sebagai penilai maka itu rasanya lebih baik. Misalnya, aku rajin olahraga, rajin perawatan, malah pengen belajar make up, bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, melainkan untuk diriku sendiri. Karena begitu aku berkaca di depan cermin dan melihat diriku rapi, bersih, sehat, dan terlihat segar rasanya menyenangkan banget! Bisa bikin mood positif naik berlipat-lipat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, iya bener banget. Aku pun gara-gara kamu sekarang lebih tertarik dengan skin care daripada make up. Entah kenapa perasaan bahagianya beda kalau pake skin care #apasih

      Hapus
  2. TAPI 52KG KAGA GENDUT #capsjebol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menggendut = menuju gendut *terjemahan bebas* dan aku bahagia...ahahaha

      Hapus
  3. Simpelnya, mengurangi berat badan sebaiknya bukan lagi soal kurus atau sexy tapi soal sehat. Merawat wajah dan tubuh, bukan lagi soal cantik tapi soal bersih.

    Couldn't agree more lah mbak!

    BalasHapus
  4. Wah yg komen di atas wanitah smuah..

    Dan angka 13 itu angka keberuntungan saya sejak dulu kala

    Soal body sih saya pikir smua manusia tercipta sempurna, cuma mata manusia yg ngenilai sering error, saya jg kadang gitu.. tp intinya usaha utk menjaga body biar tetep fit itu keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mas. Saya juga kagum dengan orang yang selalu berusaha tetap sehat dengan menjaga makanan dan rajin olahraga. Dari Anggi, penggemar gorengan.

      Hapus
  5. Itu kenapa abis hamil zahir cuma naek 4 kg kenapaaa?! *nggak sante bgt ya emak2 ini. Wkwk.

    Setuju bgt, sehat dan terawat itu bukan karena dikomenin tetangga *eh, apa sih* tp memang karena kebersihan sebagian dari iman. *tambah ngelantur*

    Suka analagi tetangganya, btw. Jd pingin nulis ttg ini jg...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu pun naiknya susah banget, Tan. Sampai agak khawatir kalau berat bayi bakal kurang. Tapi setelah melahirkan, pertumbuhan berat badanku menjadi pesat :")

      Ayo tulis juga, Tan. Kusetia membaca postinganmu.

      Hapus
  6. 13 juga angka favorit saya TanYen !!!! *laaah*

    BalasHapus
  7. Tan... gimana ceritanya itu hamil masih masuk kepala 5 angka bbnya.........
    bagi tips......
    *mendadak melting*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah, aku juga heran menjurus khawatir malah. Kok naeknya cuma dikit. Tapi setelah melahirkan kok yang ngono...

      Hapus