Rabu, 22 Februari 2017

Oseng Mercon Bu Narti, Jogjakarta


Gambar dari sini
Setiap kali mencari referensi untuk wisata kuliner, sangat sering saya mencari berdasarkan selera pribadi, yaitu rasa pedas. Jadi, keyword pencarian saya di google biasanya kuliner pedas khas daerah X yang terkenal atau kuliner pedas khas daerah X wajib dikunjungi. Jadi tidak heran kalau misalnya, di beberapa tempat makan yang saya masukkan dalam list wajib mampir, selalu terselip nama tempat makan yang terkenal dengan rasa pedasnya. 


Soal oseng mercon, makanan ini sudah membuat saya penasaran sejak tahun 2008, waktu masih zamannya pacaran sama Om Taurus di Jogja. Sempat beberapa kali mencari oseng mercon tapi beberapa kali juga gagal karena banyak alasan. Mulai dari sudah kenyang, tempatnya tidak mempunyai aura enak, hingga lebih tertarik ke tempat makan lain.


Sejak tahun 2008 sampai dengan 2017 alias 9 tahun, dan entah sudah beberapa kali saya mampir ke Jogja, oseng mercon semakin terlupakan. Baru kemarin, saat mencari referensi tempat makan untuk mengajak rekan kerja saya jalan-jalan di Jogja dan menggunakan keyword pencarian seperti yang saya bahas di atas, saya kembali menemukan keinginan untuk mencari oseng mercon. Dari pencarian itu juga saya menemukan rekomendasi berulang tentang Oseng Mercon Bu Narti. 


Menuju ke sana dari kawasan Malioboro, saya memilih menggunakan becak. Saya lihat di gmaps, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta yang merupakan alamat Oseng Mercon Bu Narti ini jaraknya tidak terlalu jauh, tapi tukang becak yang tahu lokasinya sudah membuka harga dua puluh ribu menuju ke sana. Saya jarang sekali menawar. Bukan karena uangnya banyak, tapi karena saya nggak terlalu suka ditolak #lah. Jadilah saya pasrah saja dengan tarif segitu. Oiya, Oseng Mercon Bu Narti ini bukanya sore hari, mulai pukul 5 sore sampai capek tengah malam.

Lesehaaan...
Benar saja, jaraknya tidak terlalu jauh. Kami diturunkan di sebuah tempat makan tenda pinggir jalan dengan tulisan dari kain berwarna hijau berbunyi "Lesehan Bu Narti Pelopor No. 1 di Yogya Oseng-Oseng Mercon". Di dalam tenda sudah ada beberapa orang anak muda yang sudah mengambil posisi di atas tikar. Mereka sedang asik ngobrol. Kami ditanya pesanan, saya memesan oseng mercon 2, es teh manis, teh hangat, dan ati ampela goreng 2 buah. 


Ternyata oseng mercon Bu Narti ini porsinya sedikit, terdiri dari kikil, gajih, kulit, dan tulang muda yang dioseng dengan berbagai bumbu dan banyak cabai rawit. Sangat berminyak dan berlemak pastinya. Pedas tapi tidak sangat pedas untuk lidah Sumatera saya. Di dekat tempat memasak, saya lihat ada jualan oseng mercon dalam bentuk makanan kaleng. Agak tertarik untuk membeli tapi harganya lumayan juga. Untuk satu kaleng Oseng Mercon Bu Narti harganya enam puluh ribu rupiah. Well, karena masih harus menyisihkan uang untuk membeli sesuatu, saya menunda membeli oseng mercon kalengan itu. Mungkin lain kali jika mampir lagi.😋


Oseng merconnya cuma sepiring kecil itu. Untung saya pesan ati ampela juga :(

9 komentar:

  1. Yaampun kayaknya ngeliat sambel yang berkilat minyak gitu bikin mupeng hihi
    Aku suka oseng mercon tapi yang model cabe ijo ranjaunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, pakai cabai ijo juga pasti enak banget, tuh, Mbak. Tapi sayang ini porsinya dikit banget :(

      Hapus
  2. Saya nyerah dg oseng mercon ini, dulu beli deket kampus: murah & banyak & pedesnya edan. Kapok!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagi aku, ini masih kurang pedas, lho, Mas..hehehe

      Hapus
    2. Penasaran dengan rasanya, kalau boleh tau bahan buat Oseng Mercon Bu Narti gmna yah kak??
      Artikelnya sangat bermanfaat kak,terimakasih infonya kak

      Hapus
  3. Tapi sedih... Waktu bayar harganya beda antara lokal sama turis... Padahal kami Kan turis domestik.. bedanya jauh... Hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, serius? Saya malah baru tahu. Kirain flat saja harganya... :(

      Hapus