Selasa, 26 Maret 2019

Labuan Bajo untuk Perla


gambar dari sini
Perla menskrol foto demi foto yang muncul di timeline instagramnya. Sunrise di Pananjakan Bromo, Laguna Bai, Bluefire Ijen ditambah quote-quote asal comot, muka selfie yang menutupi seluruh frame sehingga tidak kelihatan tempat berfotonya di mana. Ini yang menyebalkan dari long weekend. Feed instagramnya jadi bertaburan foto-foto liburan. Tidak, Perla tidak iri dengan kebahagiaan teman-temannya. Perla pun bisa melakukan hal yang sama saat ini juga. Bahkan ke tempat yang lebih jauh dengan fasilitas yang lebih baik dan juga hasil foto yang lebih profesional. Tapi jika saat ini Perla malah terjebak di dalam ruangan kecil yang dipenuhi kotak obat yang disusun sesuai alfabet mulai dari amoxcycylin sampai zyloric dan duduk di atas kulkas kecil tempat menyimpan obat ambeien, itu karena Perla memilih untuk menyimpan uangnya demi prioritas pribadinya. Yaitu pernikahan dengan Tate. 

"Mbak, ada yang nanya jenis-jenis kondom. Aku bingung jelasinnya." Itu suara Mila, sales assistant yang baru masuk seminggu ini. Tugas training pegawai baru di outlet memang dibebankan kepada Perla selaku store manager tapi beberapa hari ini outlet selalu ramai jadi dia benar-benar tidak sempat berbagi ilmu perkondoman dengan Mila. Resikonya ya seperti ini, Perla terpaksa memangkas waktu day dreamingnya untuk keluar dari ruangan paling tenang semall dan menuju toko yang hanya terpisah dengan satu tarikan pintu. 

Tulisan di atas adalah draft novel yang tengah saya persiapkan tapi belum kunjung selesai. Bercerita tentang perjalanan Perla melupakan Tate, mantan kekasihnya dengan melakukan perjalanan ke Labuan Bajo. Itinerary perjalanan Perla sudah saya siapkan. Ia akan melakukan live on board mengunjungi Pantai Kanawa, trekking Gili Lawa, naik turun ojek karena medan yang sulit menuju air terjun Diwu Embai di Pulau Moyo, pegang erat-erat tiang kapal di Manta Point saat yang lain snorkeling karena Perla tidak bisa berenang, jujur-jujuran sambil leyeh-leyeh di Pink Beach, belajar memotret Milky Way saat menginap di Pulau Padar, dan seterusnya...dan seterusnya.

Tapi menuliskan sesuatu hanya berdasarkan riset dan wawancara pengalaman beberapa orang, walaupun itu tulisan fiksi, tentu hasilnya tidak akan sehebat saat mengalami sendiri ya, kan? Oleh karena itulah saya ingin ke Labuan Bajo lalu mengikuti itinerary yang saya siapkan untuk Perla. Tokoh fiktif yang baru hidup di draft novel saya. Tapi, tidak semudah itu Esmeralda. Lihat-lihat harga tiket menuju Labuan Bajo dari tahun kemarin belum ada yang cocok di kantong. Jadi senangnya itu kebangetan saat tahu kalau OTW alias online tiket week #tiketcomotw datang lagi. Buru-buru dong ngecekin harga tiket di sini karena diskonnya bisa sampai 50% yakali kan bisa dapat harga super miring jadi cerita move on nya Perla bisa cepat-cepat jadi naskah utuh dan tidak ngendon lama-lama di folder 'calon novel'. Aamiin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar